Ketika belanja di minimarket seperti indomaret dan lain-lain, perlu kehatian-hatian dari para pembeli karena kalau tidak hati-hati bisa jadi kita malah dirugikan oleh oknum kasir ataupun karyawan minimarket itu.
Merasa sudah dikerjai oleh minimarket tersebut, Yulie menuliskan keluh kesahnya lewat media sosial. Bahkan, kasir dan kepala toko tetap memaksanya untuk memaksa bayaran tambahan, padahal dia sudah membayar lebih dari angka yang tertera pada nota.
"Kronologisnya tadi (28/6) siang sekitar pukul 14.00 WIB, saya beli pulsa di Indomaret Kalitanjung, karena uang cash tinggal Rp 200.000, saya bayar pakai Debit BCA dari pada saya rempong-rempong (repot-repot) ambil uang lagi ke ATM," tulis Yulie yang diunggah sejak 28 Juni 2016 lalu, Sabtu (2/7).
Usai berbelanja, Yulie menyerahkan ATM BCA untuk membayar sejumlah barang yang dibeli, termasuk pulsa. Total barang yang harus dibayarkan sebesar Rp. 159.900.
Namun bertransaksi di mesin EDC, Yulie terkejut saat kasir meminta pembayaran lagi sebesar Rp 126.228. Padahal, dalam struk yang keluar dari mesin EDC menunjukkan angka yang dibayarkan sudah sesuai dengan nilai belanjaannya.
"What, apa mbak maksudnya? Kan saya sudah bayar pakai debit dan slipnya pun sudah ada. Kok suruh bayar cash lagi? Wah apa maksudnya mbak?," protes Yulie kepada sang kasir.
"Iya Ibu, sisa saldo di ATM ibu mungkin sudah limit, jadi yang terekap hanya Rp 33.672 jadi ibu harus bayar selisihnya pakai cash," kata kasir dengan santainya.
Tak terima penjelasan kasir itu, Yulie meminta dipanggilkan kepala toko. Sebab, dia merasa uangnya dalam ATM sudah diambil senilai dengan belanjaannya. Sementara dia harus membayar sisa uang yang belum terbayar yakni Rp 126.228.
"Oh no no! Maaf mbak, tolong panggilin kepala tokonya biar di clearance, saya jadi gagal paham mbak, kok bisa-bisanya saldo ATM saya jadi limit ya," pinta Yulie pada kasir.
Rupanya, sang kepala toko pun mengatakan hal serupa. Saldo di ATM milik Yulie limit dan dia diharuskan membayar sisa kekurangannya.
Yulie pun langsung mengecek transaksi yang dilakukan lewat mobile banking. Hasilnya, saldo di ATM Yulie memang berkurang sebesar Rp 159.900. Ia pun memberikan hasil pengecekannya kepada kasir dan kepala toko.
"Saya Kasih lihat ke kasir sama kepala tokonya, tapi tetap saja mereka ngeyel saya harus bayar selisihnya. Yang awalnya saya suruh bayar Rp 126.228, sekarang saya suruh bayar hanya Rp 33.672. Oh apa-apaan ini, ada kortingan apa gimana? Kok jadi berubah," ungkap Yulie.
Tak mau berhenti begitu saja, Yulie lantas menelepon customer service untuk memastikan bahwa dirinya yang benar. Suara telepon kepada CS bank BCA itu dikeraskan dengan maksud kasir dan kepala toko ikut mendengarkan juga.
"Saya loudspeaker di depan kasir sama kepala tokonya. Ya jawaban dari CS pun sudah terdebit di Merchant IDM Kali Tanjung. Masih mau ngelak apa lagi mas mbak? Semua sudah jelas," kata Yulie kepada kasir dan kepala toko itu.
Namun keduanya tetap bersikukuh, Yulie harus membayar sisa kekurangan belanjaannya. Yulie pun terkaget-kaget karena penjelasan lewat mobile banking dan telepon dari CS bank BCA tidak berarti apa-apa.
"Wow! Mbanking dan CS tidak bisa meyakinkan mereka. Baiklah, ini saya bayar selisihnya tapi kasus ini saya laporkan ke CS Indomaret, YLKI dan Media," kata Yulie akhirnya.
Mendengar pernyataan itu, kata Yulie kepala toko langsung ketakutan. Wajah kepala toko itu merah seperti kepiting. Dia pun meminta agar kasus ini tidak berlanjut dan dilaporkan ke pihak manapun. Struk belanja dan debit BCA pun sempat tidak diberikan.
"Maaf mas mbak kasir dan kepada toko yang baik budi, kasus sudah saya laporkan ke CS Indomaret baik via telepon atau email pengaduan pelanggan. Tidak ada maksud apapun dari saya, hanya biar mas mbak kasir bisa banyak belajar Jujur. Dan yang paling penting tidak ada kejadian serupa yang saya alami di kemudian hari," Yulie mengakhiri.
Share supaya teman atau saudara anda tidak ada lagi yang menjadi korban penipuan ini
No comments:
Post a Comment